Office Room,
Afternoon 26th August 2014
Previous Day-Before Siraman:
Sebelum proses acara siraman, 2 hari sebelumnya tangan gue keiris pisau
dengan luka yang cukup dalam saudara-saudara. Kok bisa??? Ya bisalah cerita
waktu hari rabu ada acara rapat panitia dirumah, nah gue bantuin nyokap didapur
motong lontong, harusnya sie gue duduk manis aja pantang kerja yg berat2, tapi
gue ga tega nyokap gue udah capek bgt dan yg bantuin didapur cuman 1 org bibi
padahal yang harus disiapin banyak bgt, alhasil gue bantuin motong2 lontong
naah tiba mati lampu disaaat mati lampu itulah gue ttp motong2 dan hasilnya
tangan gue keiris, gue panic dan langsung lari kerumah bibi gue kebetulan
rumahnya diblkang rumah gue. Kombinasi liat darah seger yang banyak bgt, badan
drop karena capek bgt ngurus persiapan pernikahan, gue ambruk juga, muka pucat
dan udh hampir pingsan, untung bibi gue dengan sigap nya mapah, klo g ague
ambruk di lantai. Jari gue diperban dan gue nangis sakiiiitt bangett apalagi
pas dikasih getah pisang (pengobatan resep jaman dulu) wuuaa udah teriak aja. Dan
gue ga kebanyang nanti pas acara siaraman bakal perih pasti itu jari secara
disiram air
The 'Siraman' Day:
.Dan tibalah hari siraman. Sebelum siraman ada acara pengajian ibu-ibu RT
komplek rumah gue dan temen2 deketnya nyokap. Mulai jam 3 sore sampai jam 4
sore kemudian lanjut dengan prosesi siraman adat sunda (Secara keluarga gue
nyokap dan bokap orang sunda). Dibuka dengan beberapa patah kata dari pembawa
acara yang juga merangkap sebagai sinden, kemudian lanjut dengan acara lipat
kain 7 dengan dipandu (pembawa acara yang juga merangkap sebagai sinden),
setelah itu membersihan kaki kedua orang tua yang dimulai dari mamah lalu
dilanjutkan dengan ayah yang diselingi dengan rangkain ‘curhatan’ orang tuan
dan anak yang akan menikah, untuk sesi curhatan ini text yang akan dibacakan sudah
disiapkan dan sekaligus dibacakan oleh sinden dengan suara yang mendayu dayu,
cucoklah.
Prosesi yang sangat haru sekali, bokap gue aja yg galak gitu keluar
juga air matanya apalagi nyokap gue yang memang dasarnya cengeng, termasuk gue,
pdahal sebelumnya udah bilang sama diri sendiri I will not crying, eehh
akhirnya mewek juga dan jadilah acara tangis menangis, ahhh musik kecapi dan
serulingnya melowww sekali. Udah slse prosesi cuci kaki dan sungkeman kepada
kedua orang tua, gue dibawa keluar ke-garasi tentu aja kendaran semua udah
keluar lah ya dan udah didekor juga. Lanjut ke proses berikutnya yaitu siraman
itu sendiri. Dimulai dari ayah, lalu nyokap, nenek, tetua tetua saudara ayah
dan mamah yang totalnya 9 orang (harus ganjil). Mengigil juga boo, gemeteran
nahan dingin plus nahan perih dari luka gue yang memang belum sembuh. Dan
akhirnya semua orang udah nyiram gue, gue langsung cacpus ganti baju ya (dingin
booo). Udah ganti baju, lanjut ke acara terakhir yaitu baca doa. Dan diakhiri
seperti biasa dengan sesi FOTO. Dan inilah beberapa hasil fotonya:
1. Melipat 7 Lapis Kain
2. Mencuci Kedua Kaki Orang Tua
3. Berwudhu
4. Siraman Air Bunga
5. Bersama Ayah, Mamah dan my little brother (the only one sibling I have)
6. Dengan Pemain Musik dan Sinden Acara Siraman
0 komentar:
Posting Komentar