Office Room, Afternoon 26th August 2014
This is the day, the day that I waited for so long, finally today I have a
husband and become a wife, a new status in my life, have my own family.
Bangun pas azan subuh, bangun sendiri ga perlu pake dibangunin secara
semalaman gue tidurnya rada gelisah gitu. Selese mandi dan shalat subuh udah
jam 06.30 dan perias gue belum dataaang saudara-saudara. Baiklah saatnya gue
sms dan katanya iya sebentar lagi. Setengah jam kemudian 07.00 masih belum datang
juga panic attack, secara gue aja belum dandan either nyokap. Menit pun semakin
berlalu sudah menunjukkan pukul 07.30, oh my god ½ jam lagi acara dimulai dan
gue masih pake baju tidur belum dandan, begitu juga dengan nyokap, udah sangat2
panik sudah telpon san sms periasnya dan mba nya bilang “iya sudah dijalan”, dan
pukul sudah menunjukkan jam 08.00 dan ketika gue intip diluar dari jendela,
tamu sudah banyak yang datang dan ga lama kemudian calon suami beserta
rombongan keluarganya datang. Dan kondisi gue masih seperti tadi belum diapain
masih pake baju tidur dan kemudian gue inisiatif untuk ya udah pake baju pengantinnya
dulu, nyokap gue pun akhirnya di make-up sama istri nya sepupu dari bandung
yang kebetulan seroang perias juga. Gue udah keringet dingin aja bayangkan jam
08.00 dan calon suami udah datang dan gue masih belum dimake-up, ohh its so
stressful, temen2 gue coba utk nenangin, dan mereka semua sudah dandan, gue
secara yang mau merit belum sama sekali. Ga lama kemudian mba perias dan
asistennya datang. Dan u know apa yang membuat nya telat dijalan kearah rumah
gue maceett karena salah satu sekolah ada acara pengukuhan di salah satu hotel,
so arus masuk dan keluar itu bikin macet (Grrrrr sekolah mana itu, dan ternyata
itu mantan sekolah gue SMK Telkom Sandhy Putra) ditambah lagi sebelumnya mba
nya juga ngerias anak sama dari sekolah sama yang buat macet itu. (Untung aja
mantan sekolah gue juga coba kalau engga)
Akhirnya mba nya mulai membuka tas ajaib nya, ga lama kemudian dengan
jurus kilat kurang lebih 15 menit gue udah slse didandan dan 30 menit udah slse
di make up + pasang jilbab. Pas slse gue dandan untung aja acara baru dimulai,
itu molor sekitar 30 menitan juga. Gue sangat terbantu dengan kepala KUA
sekaligus bertindak sebagai penghulu telat datang dan pemeriksaan berkas berkas
cukup lama juga, says “Alhamdulillah”. Untuk akad nikah ini, gue make adat
banjar secara gue ditinggal di banjar (bukan banjarnegara di jatim atau banjar
di jawa barat loh ya) dan calon suami juga orang sini. Untuk akad nikah itu
sendiri pengantin wanita nya harus terpisah diruangan tersendiri ga boleh
dipertemukan dengan pengantin pria sampai dengan proses pengucapan Ijab Kabul.
Yang mana setelah pengucapan ijab Kabul itu selesai itu artinya telah resmi
menjadi suami istri dan bisa dipertemukan, sudah halal untuk saling melihat
(maklum adat banjar itu kuat dengan agama islamnya).
Gue denger dari kamarnya aja apa yang terjadi diluar sana, nah pada saat
dimulainya acara listrik dirumah gue 2x ‘jeglek’ karena ga kuat. Dan dengan
bandelnya temen gue masih aja ngotot nyalain AC dikamar dan ga lama kemudian
mati lagi, akhirnya mereka mengalah juga untuk kepanasan dikamar tanpa AC. Kalau ditanya gugup apa engga, jawabannya engga
sie gue ngerasa biasa aja lebih gugup tadi pas belum dimake-up daripada
nungguin prosesi ijab Kabul (Seperinya indra perasa saya tidak sensitif). Yupz
berhubung dikamar gue ga liat proses ijab Kabul itu sendiri tapi cukup
kedengangan ketika calon suami saya dengan satu tarikan nafas akhirnya
mengucapkan “”Saya Terima NIkah Dan
Kawinnya Tiara Dewi Utami Gunadi Dengan Mas Kawin xxx Gram Emas Tunai”. Cukup
1x pengucapan tanpa perlu diulang itu sudah cukup untuk merubah status kita
berdua menjadi sepasang suami istri. Setelah itu baru gue boleh keluar dan
dipertemukan untuk pertama kali dengan suami. Pembacaan Taklik Nikah oleh Suami
lalu dilanjutkan dengan penandatanganan Buku Sakti alias Buku Nikah dan berkas
lainnya. Lalu pemberian mahar dan
dilanjutkan dengan pamer buku nikah untuk di foto (asieekkk). Saatnya sungkeman kepada kedua
orang tua dan masing2 pihak dan tambahan yaitu nenek dan kakak tertua dari abah
(ayahnya suami). Setelah itu biasa foto2 dengan keluarga inti dulu sebelum
dilanjutnya dengan acara “Beantaran”, acara khas banjar.
Sebenarnya acara
beantara itu masing2 pihak (perempuan dan pria) menyiapan juru bicara untuk
membalas pantun dan saling memberikan wejangan untuk mempelai. Sudah selsai
memberikan wejangan, pasang cincin, lanjut dengan ngelempar yang isinya (uang
receh, beras kuning, permen, kelapa inti, dll) kepada para tamu undangan
(ibu-ibu/perempuan) dan diakhiri dengan doa dan tentu saja Sesi Foto-Foto.
Keluarga Inti, Keluarga mama dan ayah yang jauh2 datang dan diangkut dari
(bandung,bogor dan sukabumi bahkan padang), keluarga suami dan para undangan.
Alhamulilah semua proses acara Akad Nikah Berlangsung dengan lancer walaupun
ada kekurangan disana-sini masih wajar. Ga nyangka tamu nya yang datang
banyaaak banget, Alhamdulillah semakin banyak doa yang kita terima. Dimulailah
babak baru dari kehidupan gue dan suami. Banyak doa yang kita panjatkan dan
semoga pernikahan dan rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang Sakinah,
Mawaddah & Warahmah.
--> With parents Husband (left) and Me (Right)
--> Acara Beantaran "Maaf yang ibu-ibu yang ga kesorot kamera"
---> Saudara dari pihak ayah dan 2 orang dari pihak mamah (Kangen kaliaaann, kapan bisa kumpul gini lagi??? )
Wedding Gift 'Cake' dari My Sobat "Titi" Lucuuuu kue nyaa
0 komentar:
Posting Komentar